Rabu, 08 April 2015

Tips Membangun Keluarga Bahagia



                Bahagia adalah impian setiap manusia. Bahkan semua orang yang terhimpun dalam sebuah wadah bernama keluarga. Orang tua dan anak ingin bahagia. Bahkan, mereka berharap bahwa jika ada masalah kembalinya tetap ke keluarga. Agar otot masalah kendur dan wajah kembali tersenyum.

                Perlu ada upaya agar keluarga bahagia. Ya, bahagia di sini lebih mengarah ke suasana hati, tentu saja. Kiat-kiat berikut bisa membantu agar kebahagiaan senantiasa mengalir dalam keluarga.

                Semua berawal dari suasana pagi hari. Masing-masing anggota keluarga biarkan memulai harinya dengan caranya masing-masing. Hargai dan jangan protes! Ada yang mungkin bangun tidur segera ke kamar mandi, cuci muka, lalu melakukan ibadah yang menenangkan hati. Ada juga yang begitu mata melek, masih suka rebahan di kamar sambil menikmati berita terhangat di dunia maya meski hanya 5 menit saja. Atau anak-anak, bangun tidur segera membuka kulkas mencari apa yang bisa mengisi perut laparnya. Apapun itu biarkan terjadi. Itu adalah kesenangannya. Pagi hari dimulai dengan tanpa gangguan satu dengan yang lainnya akan menjadi pemicu bahagia sepanjang hari.

                Memang, tampak sendiri-sendiri jadinya. Tapi, dengan menghargai aktivitas tersebut, anggota keluarga juga merasa senang melakukan kesenangannya, tanpa ada gangguan. Namun, kegiatan bersama juga perlu dimunculkan untuk membangun keluarga bahagia. Misalnya olahraga. Ya, meski sekedar jalan-jalan sekitar rumah 30 menit sambil ngobrol dan menikmati alam. Dengan berolahraga, asupan dan oksigen dalam tubuh tercukupi dengan baik. Stres hilang, yang muncul adalah ketenangan dan kebahagiaan. Tabel bersama pun menjadi alternatif kegiatan yang menyenangkan bisa dilakukan di rumah. Ayah menghaluskan bumbu, ibu menggoreng, anak memotong sayur, dsb. Asyik, lho! Dapur jadi ramai.

                Kebersamaan memang melahirkan kebahagiaan. Momen makan bersama, minimal sekali dalam sehari, harus benar-benar menjadi agenda utama. Entah itu di rumah atau meluangkan waktu makan bersama di luar rumah. Ketika makan bersama ada momen berbagi dan melayani.

              Membangun kebahagiaan dalam berkeluarga tak kalah pentingnya dimulai dari visi dan misi keluarga itu. Rapat bulanan bisa menjadi sarana untuk menyatukan visi dan misi itu. O, o, jangan dibayangkan seperti rapat formal pada umumnya. Rapatnya dalam suasana santai saja, asal ada kesempatan untuk mengutarakan ide, uneg-uneg, masalah, keinginan, ketidaksukaan, dsb. Terbuka dan saling menerima. Berbeda bukan keluarga yang berjalan dengan arah yang jelas dibandingkan dengan keluarga yang asal jalan?

                Keluarga bahagia pondasi dari sistem masyarakat yang baik. Upaya untuk mewujudkannya memang harus dijalani agar fungsi keluarga sebagai tempat rekreasi juga bisa terlaksana dengan baik. Keluarga sumber melepas penat dan kaya solusi. Berbagai masalah bisa terurai di sini. Akhirnya, bahagia akan bersemi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar