Sabtu, 25 Oktober 2014

Maaf, Slow Respond, Ya!


                Sering ya membaca tulisan judul di atas? Entah di status facebook atau status whatsapp atau BBM. Pertanda apakah gerangan? Ada yang sedang menyelesaikan tugas akhir kuliah, sakit, atau sedang repot mengurus anak. Yang terakhir ini biasanya dialami para ibu sehingga memantau media sosial atau HP nya dalam intensitas yang jarang.

                Termasuk Muri Handayani. Ibu dari Zhafran ini di tengah kesibukannya mengelola Sekolah Bisnis Online (SBO) dan bisnis hijabnya, ada kalanya memang terang-terangan menulis status di fb nya yang menyatakan bahwa hari itu “slow respond”. Seperti ketika anaknya akan belajar tentang pemadam kebakaran, perempuan yang kerap disapa dengan nama Hani ini tak lupa mengumumkannya.

                Apa maksudnya? Apakah berarti Hani tak serius mengelola bisnisnya? Tidak! Justru ini bagian dari keprofesionalitasnya mengelola bisnis onlinenya.  Dengan adanya pemberitahuan tersebut berarti Hani menunjukkan bahwa ada kesibukan lain yang tidak bisa ditunda, sehingga bisa mencegah adanya komplain dari customer karena responnya tidak segera mendapat jawaban.

                Pemberitahuan semacam ini juga mengindikasi bahwa begitulah seorang perempuan menjalankan perannya. Hani tidak lupa dengan profesi sebenarnya yaitu seorang ibu. Anak adalah bagian utama kehidupannya yang tidak bisa sembarangan mengurusnya. Ibu harus senantiasa ada jika anak membutuhkannya. Jangan sampai sedih melanda anak karena ibu tak peduli dengannya.

                Slow respond adalah pertanda. Hani, founder HS (Homeschooling) Muslim Bandung ini, ingin menyeimbangkan hidupnya. Bisnis melejit, waktu bersama anak juga tidak sedikit. Apalagi Hani mempunyai asisten sendiri yang turut mengawal SBO, maka jika ada pertanyaan bisa langsung kepada asistennya. Slow respond bisa teratasi dengan baik.

                Berbisnis dan menjadi mompreneur memang menyenangkan. Namun, menjadi seorang ibu juga anugerah yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Menjalankan dua peran bersamaan bukanlah hal yang gampang. Pemberitahuan “slow respond” juga akan menjadi nilai edukasi tersendiri, bahwa ibu tetaplah ibu yang takkan pernah bisa meninggalkan anak-anaknya.

                

1 komentar: